MENGUBAH JUDGEMENT MENJADI BLESSING
- Ayu Tresna

- Jun 11, 2021
- 3 min read
Walaupun di bibir kita bilang “terserah apa kata orang lain”, kadang di hati kita masih memikirkan pendapat orang lain terhadap kita. Buat saya menghilangkan pemikiran atas apa yang orang orang lain pikirkan kepada kita adalah dengan meningkatkan rasa nyaman menjadi diri sendiri. Semakin kita menerima diri kita apa adanya, makan pendapat orang lain tidak berarti lagi.
Kenapa sih kita merasa tidak enak apabila tidak menuruti apa kata masyarakat/ keluarga bahkan orang terdekat? Sebagian rasa ini bisa berasal dari masa kecil kita dimana kita dituntut untuk memenuhi standard dari budaya tempat kita lahir. Standard yang berlaku adalah kita harus memiliki rangking tinggi, top 10 lah di kelas. Kita dituntut bersekolah di universitas favorit, bahkan pada saat menikah juga diharapkan menaruh gelar kita di undangan perkawinan. Tidak berhenti dari situ saja kita diharapkan bekerja di perusahaan besar dan menikah pada umur yang di tentukan dan memiliki anak sesuai yang diharapkan masyarakat. Apabila kita tidak memenuhi tuntutan tidak tertulis tersebut, maka bersiap di guncingkan bahwa ada yang salah dengan kita. Jalan hidup saya, tentunya saya berusaha keras mengikuti checklist di atas, lulus kuliah lalu bekerja dan menikah di lanjutkan memiliki buah hati. I done my list, and still feel something missing.
Seingat saya keputusan pertama saya yang tidak sesuai dengan norma masyarakat adalah ketika saya memutuskan bercerai, di umur yang tidak muda lagi dan anak anak masih kecil kecil. Pada saat itu saya merasa sudah berusaha mempertahankan perkawinan semaksimal mungkin. Namun saya merasa tidak bisa menjadi diri sendiri apabila melanjutkan perkawinan. kerabat terdekat sempat bertanya, menjadi diri sendiri itu apa sih? Hm… pada saat itu saya juga tidak terlalu jelas, namun saya percaya bahwa suatu perkawinan bahkan kehidupan semestinya tidak seperti ini. There is more to life than feeling not good enough, and being happy shouldn’t be this hard. Keputusan yang kedua yang mungkin tidak popular adalah ketika saya memutuskan keluar dari perkerjaan sebelum mendapatkan perkerjaan yang baru. Pada saat itu saya sangat kuatir terhadap keuangan di masa depan, namun saya merasa hati saya sangat senang dan mantap akan keputusan tersebut, dan keputusan tersebut membawa saya ke pekerjaan yang lebih sesuai dan berarti untuk hidup saya. Saya tidak akan menjadi seperti sekarang, membantu orang lain, mendekatkankan hubungan dengan anak anak dan menjadi pribadi yang lebih sabar apabila saya tetap berkerja dan tidak mendengarkan panggilan hati saya.
Bagaimana kita tahu bahwa kita sudah merasa nyaman menjadi diri sendiri? Pertama tama, tentunya kita harus jujur dengan diri sendiri, apa yang membuat kita tidak nyaman. Langkah pertama merasa nyaman dengan diri sendiri adalah dengan menerima kekurangan dan kelebihan kita apa adanya. Dengan berdamai dengan masa lalu, memaafkan dan mengerti semua hikmah dibalik cobaan hidup, kita dapat lebih mudah mencintai diri kita dan dengan cinta kita lebih bersemangat dengan masa depan kita.
The journey toward acceptance & forgiveness adalah perjalanan special penuh cinta dan untuk untuk saya. Kita bisa belajar bahwa semua manusia memiliki suratan takdir yang berbeda, siapalah kita menghakimi orang lain yang berbeda dengan kita. Seiring dengan kita menerima bahwa perjalanan hidup kita berbeda, maka lebih mudah buat kita menerima dengan penuh kasih orang lain yang memiliki pandangan berbeda dengan kita.
Saya merasa sudah lebih menerima diri saya sendiri, karena apabila ada yang tidak setuju dengan jalan hidup yang saya pilih, saya tidak merasa terganggu. Saya mengerti dan menerima bahwa semua orang pasti bermaksud baik dan mempunyai pandangannya sendiri. Hal ini sama seperti saya menerima dan mempunyai pandangan atas keputusan keputusan hidup saya yang mungkin tidak dimengerti oleh pihak lain. Dengan saya menerima diri saya dan keputusan keputusan saya apa adanya, saya pun menerima pandangan pandangan orang lain terhadap saya apa adanya.
Judgement yang di lontarkan orang lain, hanyalah trigger untuk kita selalu menjadi lebih baik. Pemicu untuk lebih menyanyangi diri kita dan seberapa besar kita yakin bahwa apa yang kita lakukan memang our purposed dan menjadi pribadi yang Authentic, diperlukan kejujuran terhadap diri sendiri dan keberanian untuk mengatakan kebenaran atas dasar cinta kasih.
Dengan melepaskan espektasi bahwa sesuatu harus sesuai standard tertentu, kita menghargai bahwa semua orang mengalami pengalaman hidup yang berbeda dan dapat memutuskan sesuatu yang menurut kita tidak masuk akal. Dengan kita menerima keputusan keputusan yang kita buat tidaklah selalu diterima / dimegerti buat orang lain, maka kitapun dapat lebih menerima, menghormati setiap orang yang melalui kehidupan yang berbeda dan menghargai dengan selalu berbuat, berpikir dan berkata yang baik. Always be kind no matter what, everybody has their own battle that we don’t know nothing about.
Terima kasih sudah membaca,
Semoga memberi inspirasi untuk menjadi mulai mencintai dan menerima diri kita apa adanya
Be you & Be happy
Ayu Tresna Ekadewi
Senin, 26 april 2021





Comments