CINTA DARI HATI
- Ayu Tresna

- Mar 22, 2021
- 3 min read
Updated: Mar 23, 2021
Sinyal yang kita abaikan di awal pertemuan, seringkali menjadi alasan suatu hubungan tidak berjalan di kemudian hari. Apabila di awal kita mulai merasakan tanda tanda “fear of commitment” pada orang tersebut, percayalah. Biasanya terlihat tanda tersebut pada saat hendak menyakinkan kita bahwa dia tidak memiliki pasangan karena sesuatu hal. Misalnya disebabkan karena tidak menyukai kerepotan mengatur waktu dalam membina hubungan, atau dia mengatakan bahwa masih trauma pada hubungan yang lalu, atau salah satu dari anggota keluarga (anak, orangtua, orang orang terdekatnya) nya tidak menghendaki dia memiliki pasangan, bahkan apabila ada tanda tanda lain yang mengganggu seperti posesif dan atau curiga. Apabila hal tersebut tidak berpengaruh besar atas dirinya, dia pasti tidak membicarakan hal tersebut.
Di awal suatu hubungan / pdkt, hubungan terasa indah. Saya merasa di awal hubungan semua kesalahan dia di masa lalu adalah karena pasangannya dan apabila dia bersama saya maka semua hal buruk tersebut tidak akan terjadi. Hal tersebut karena yang bekerja adalah hati dan hati kita sedang berbunga bunga. Hati lebih kuat frekuensinya dari logika. Dalam pengalaman saya kebahagiaan di awal hubungan seringkali menutup pandangan kita terhadap siapa sesungguhnya pasangan kita. Nikmati perasaan cinta yang terjadi di awal hubungan tapi jangan membiarkan apabila ada sinyal yang terbaca, bicarakan segala sesuatu dengan intensi mengenal pasangan kita dengan lebih baik. Sifat tertutup bukan alasan, apalagi bila pasangan kita benar benar serius membina hubungan, maka dia akan melakukan semua hal yang diperlukan untuk menjalani hubungan ini.
Pada saat saya menikah dulu, saya ingat bahwa saya merasa pernikahan saya pasti berjalan dengan baik, karena saya tidak akan selingkuh atau melakukan hal hal yang menyebabkan perpisahan. Namun demikian hal tersebut tidak cukup. Saat ini saya menyadari bahwa setiap hubungan dituntut kedua belah pihak untuk “memupuk” hubungan. Apabila salah satu “less committed” terhadap hubungan tersebut akan menyebabkan hubungan yang tidak seimbang. Kembali pada paragraf pertama, pada saat kita melakukan pdkt dimana hati berbunga bunga, lihat dan rasakan kembali… apakah pasangan kita memiliki visi yang sama untuk mempertahankan pernikahan, memiliki semangat yang sama untuk menjalani kehidupan.
Apakah kita memiliki prioritas yang sama, apakah kita nyaman dengan prioritas yang dia miliki? Lebih lanjut apakah kita memandang permasalahan dengan kaca mata yang sama? Tidak mungkin dua orang cocok seperti pintu dan anak kunci, namun kita harus lebih dalam merasakan dihati kita, jujur dengan diri kita. Hal ini bisa kita dapatkan dengan lebih jelas dengan kita mengenal diri kita dan apa yang kita sukai, harapkan, tolerir dan tidak kita sukai.
Semua dimulai dari kita, semua dimulai dari self-love. Apabila kita menyayangi diri kita apa adanya, kita tidak akan memutuskan sesuatu yang menyakiti dari kita di kemudian hari. Apabila kita merasa diri kita cukup, layak dan mampu maka kita tidak berpikir bahwa pasangan kita akan melengkapi, memenuhi dan menyelamatkan diri kita. Apa yang menyebabkan kita merasa tidak cukup? Apapun itu, perasaan kosong di hati kita akan penuh apabila kita belajar mengambil alih arah hidup kita, meninggalkan pandangan orang dan mulai memulai hidup yang kita inginkan.
Tidak ada yang sempurna, semua ketidaksempurnaan kita adalah yang terbaik. Apabila saya memandang calon pasangan saya, yang saya hargai adalah seberapa dia mampu bangun dari semua permasalahan hidupnya, kesanggupannya memutar kendali kehidupannya dan seberapa besar waktu dan tenaga yang diinvestasikan untuk kelanggengan hubungan di masa datang.
Apabila dia tidak melakukan apapun untuk memperbaiki diri dari pelajaran masa lalunya dan tidak menunjukan usaha dalam hubungannya dengan kita, maka tanyakan dengan jujur pada diri kita apakah ini yang saya inginkan? Saya percaya bahwa suatu relationship diperlukan commitment untuk saling bangkit dan mendukung untuk selalu menjadi pribadi yang lebih baik lagi yang datangnya dari kedua pihak.
13 February 2021
A day before Valentine’s day
Feeling so much love
Ayu Tresna Ekadewi




Comments