MENULIS UNTUK PENYEMBUHAN
- ARDIN HELSAIDA

- Nov 8, 2021
- 2 min read
Updated: Nov 9, 2021
karya peserta menulis untuk penyembuhan

KARYA PESERTA MENULIS UNTUK PENYEMBUHAN
Lucunya adalah semakin aku mencari tau "aku kenapa", "kamu kenapa" & "ada apa dengan hubungan kita " ....tepat di hari ke 5 kita silent treatment, bermunculan kuat pikiran & perasaan mengasihi ((sudah bukan lagi ego yg ingin menghakimi)) yg menyadarkanku bahwa:
"sebenernya kita ini sama-sama orang baik yg masih meng-genggam erat kemarahan & memikul ransel kecewa , sampah emosi, bahkan tenggelam menikmati trauma dari masa lalu kita masing-masing ....yg sebenarnya kita tau bahwa itulah sumber penderitaan kita.
Kita sama-sama masih menenteng bagasi atau koper berisikan marah+kecewa+trauma itu.
Dan khususnya aku....aku dipenuhi oleh rasa takut.
Takut di tinggal.
Takut sendiri.
Takut tersakiti kembali.
Tapi, ternyata setelah aku gali lagi....luka ku bukan hanya tentang kehadiran perempuan lain di rumah tanggaku.
Kejadian itu hanyalah efek, refleksi dari trauma luka yg sudah sejak lama ada.
Luka ku berakar dari ketidak hadiran orangtua ku secara utuh di masa kecil ku hingga remaja.
Dari kerasnya teriakan, makian & pukulan.
Membuatku tumbuh menjadi perempuan yg selalu butuh di validasi,
merasa bodoh & tidak berharga tapi juga haus pujian,
ingin selalu diperhatikan & menjadi pusat perhatian,
insecure dengan diri sendiri
(berat badan+bentuk tubuh+wajah yg gak pernah tersentuh skin care & make up+ juga finansial yg tidak kunjung stabil),
mengagungkan fantasi tentang cerita Cinderella & percaya bahwa dengan memiliki pasangan maka hidupku akan dibahagiakan.
Padahal, gak seorangpun yg kita boleh gantungkan hidup & harapan kita, bukan?
Dan bukanlah kewajiban kamu sebagai pasanganku untuk membuat diri ini menjadi merasa utuh.
Karena, menjadi bahagia, merasa utuh & penuh adalah tanggung jawab ku.
Dan untuk kamu tau .... aku sebagai pasangan mu tentunya berharap (tapi tetap tidak berhak berekspektasi)... kamu punya niat kuat berjuang untuk diri mu sembuh & bertumbuh.
Iya, SEMBUH & BERTUMBUH UNTUK DIRIMU, BUKAN UNTUK AKU.
Karena ini HIDUPMU, KEWAJIBANMU.
Begitupun aku...kewajibanku adalah memastikan diriku berproses untuk
SEMBUH & BERTUMBUH.
Peran ku di perjalanan SEMBUH & BERTUMBUH mu adalah cukup sebagai teman berproses, diskusi, sharing apa-apa saja yg aku pahami.
Aku sama sekali tidak berhak ber ekspektasi.
Dan begitupun sebaliknya.




Comments