top of page

HOW ARE YOU ? 

pexels-karolina-grabowska-4471316_edited.jpg
pexels-karolina-grabowska-4471316.jpg

WHY
BEING ASK “HOW ARE YOU?”
IS SO PAINFUL?

 

ALASAN "APA KABAR ?" TERASA MENYAKITKAN

​

Pada saat saya kehilangan kamu, pertanyaan sederhana seperti “apa kabar?” terasa sangat menyakitkan. Alasannya karena saya merasa tidak ingin seorang pun tahu apa yang saya rasakan. Menurut saya tidak seorangpun di dunia ini layak merasakan perasaan sakit yang saya rasakan, not even my worst enemy. Ada kalanya di jam 6 pagi saya sudah menangis dua kali dan pada jam 11 siang saya sudah menangis empat kali. Tidak setiap hari sih, biasanya sehari paling hanya sekali. Apapun yang mengingatkan saya pada kamu bisa membuat saya menangis, melewati coffee shop kesukaanmu, atau melihat snack yang kamu sukai di rak supermarket. Yah, itulah yang saya rasakan sehari hari, kalau ada yang ingin mengetahui kabar saya. Pergi ke tempat yang pernah di kunjungi bersama membangkitkan memori, pergi ke tempat baru yang kira kira kamu suka pun, membuat saya teringat.

​

Saya ingat sepulang nyekar 40 hari sejak kepergian kamu, ada yang tanya “how are you?” karena saya merasa yang menanyakan hanya small talk karena sudah lama gak ketemu, dan dengan sopan saya menjawab “I am fine.” Setelah mengatakan itu, hati mulai terasa berat, air mata mulai menetes, suara hati berbicara “kenapa bilang baik? Kalau sebenarnya gak baik baik saja?” Sejak saat itu, saya berusaha menghindar apabila ada yang tanya, “How are you?”

 

Saya belajar banyak tentang kesedihan, memang betul kita tidak dapat mengendalikan apa yang orang lain katakan, sama seperti kita tidak dapat mengendalikan kapan rasa sedih datang. Kesedihan bahkan bisa datangkapan saja, bahkan pada saat kita sedang terburu buru. Hati sebagai kompas tidak dapat dikompromi, pada saat kita ingin menangis, kita harus mengijinkan bahkan menghormati perasaan kita untuk mengeluarkan emosi, bagi saya saat berduka adalah saat kita mendekatkan diri pada sang Pencipta, mencintai diri sendiri, melepaskan ekspektasi kapan akan keluar dari rasa duka dan karena berduka tidak ada batasan waktunya, sehingga kita harus menghormati apa yang kita rasakan.

​

Saya memutuskan apabila ada yang bertanya,” Apakabar?”

Saya akan menjawab “Kabar Gembira”

Dan menyambung dari dalam hati “Gembira karena saya mengalami sesuatu yang indah yang membuat perpisahan menjadi sangat sulit

​​​​​​

WHY BEING ASK “HOW ARE YOU?” IS SO PAINFUL?

​

I don’t think anybody should know how I am feeling, because I am not proud of what I am feeling at these moments of times. After days you passed on, the sadness still on me. In the worst days when I am feeling really low, by 6.00 am I cried twice and by 11.00 am I cried 4 times in total. In a good day, I am only cried once. Anything that remind me of you makes me end up in tears, when I passed, the coffee shop we used to go to, or seeing the snack you like in the supermarket. That is what I am feeling, is just by any changes you want to ask, how am I.

When someone ask me “how are you? On the 40 days after you left, I answer “I am fine” knowing that the person who ask just being polite and doesn’t know that I am grieving. A few moments after I answer, the tears start coming and my heart tell me “why you said you’re fine, you are not fine, this is not fine.” Since then, I avoid answering back to the question “How are you?”

I learn a lot about sadness since you left. I understand we cannot control what other people say, so I carefully studied, how to overcome the sadness and turn out that apparently you don’t, you just grow and live with the grief by love yourself more. I don’t want to be sad and cried, even sometimes while I cry, I tell myself “could you hurry up, we need to get ready soon” and off course it doesn’t help. I realize that I cannot rush these, my heart is my compass, if I need to cry, I need to allow myself and honour my feeling. For me grieving is the time for you to be closer to God, to focus on yourself and experiencing life through respecting your feeling and learn to let go expectation, grief has no time limit.

I decided, when someone ask me how I am feeling, I will answer…

“I am feeling Awesome!” and I will say to my self …I am feeling awesome because I experiences something beautiful, that makes good bye is so hard

Jakarta,

1 October 2023

​

“Grief is a lesson to surrender and a sign to love yourself a little bit more.
More selflove less judgement”

fromgrieftolove

BLOGS

tulisan tulisan

tentang kedukaan / grieving

​

Fresh Flower_edited_edited.jpg

FROM GRIEF
TO LOVE

bottom of page